1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional Pada bagian ini akan dibahas perekonomian dua sektor yaitu perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen yang biasanya disebut dengan consumption (C) dan pengeluaran yg dilakukan rumah tanggaKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak melibatkan diri dengan pemerintah, berusaha mandiri dan memenuhi kebutuhan sendiri . Keseimbangan perekonomian tertutup akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan perbelanjaan ekonomi dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam perekonomian ini tidak terdapat kegiatan pemerntah maupun perdagangan luar negri. Aliran pendapatan yang terdapat dalam perekonomian dapat diambil kesimpulan bahwa mempunyai ciri-ciri sebagai Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung. B. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan. C. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi Pengusaha yang igin melakukan invetasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi antara konsumsi dan pendapatan terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan diantara konsumsi rumah tangga dan pendapatannya dinamakan daftar skedul konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatan yang mengkonsumsi dan menabung Kecondongan mengkonsumsi marjinal atau secara singkat sebagai MPC, dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahn konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposabel yang diperoleh. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata atau secara singkat sebagai APC, dapat diartikan sebagai perbandingan diantara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan. Kecondongan menabungKecondongan menabung marjinal atau secara singkat MPS, dapat didefinisikan sebagai perbandingan diantara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposebel. Kecondongan menabung rata-rata atau secara singkat APS, menunjukan perbandingan diantara tabungan dengan pendapatan Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tigkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
B Pengertian Dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam Al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan
PENUTUP Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah adalah Perekonomian dua sector yang merupakan perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen. Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan pelengkapan-pelengkapan produksi untuk menambah kemampuan untuk memproduksi
Sistem Perekonomian Terbuka Pengertian, Kategori, Fungsi dan Penyebab Terjadinya – Ekonomi terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar melalui perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan teknis, dan migrasi tenaga kerja. Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional ekspor dan impor barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara. Dalam model terbuka ini jasa perbankan dan lembaga keuangan dapat juga berasal dari luar negeri dan kita dihadapkan pada sistem perekonomian yang semakin menyatu the borderless economy yang disebut dengan the global penjelasan lebih lengkap mengenai Perekonomian Terbuka berikut ini Pengertian Sistem Perekonomian TerbukaPenyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian Terbuka1. Perbedaan Kondisi Produk2. Menghemat Biaya Produksia. Perbedaan tingkat selerab. Adanya prinsip perbandingan keunggulan comparative advantageEkonomi Terbuka = Ekonomi 4 Sektor1. Sektor Rumah Tangga2. Sektor Perusahaan3. Sektor Pemerintah4. Sektor Negara LainKelebihan Sistem Ekonomi TerbukaSirkulasi Pendapatan Perekonomian TerbukaPenyebab Terjadinya Sistem Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional ekspor dan impor barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Sistem ini memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain baik itu perseorangan, swasta ataupun pemerintahan. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi, dan sebagainya. Dalam perekonomian terbuka beberapa produksi dalam negeri diekspor atau dijual di luar negeri dan di samping itu, ada juga barang-barang di negara itu yang diimpor dari negara lain. Faktor-faktor yang bisa menyebabakan perdagangan Internasional yaitu sebagai berikut Perbedaan dalam faktor produksi Motif keuntungan yang diperoleh dalam perdagangan Perbedaan dalam tingkat kelangkaan Perbedaan komparatif dari harga barang Perbedaan dalam kemapuan untuk produksi Open economy atau ekonomi terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar melalui perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan teknis, dan migrasi tenaga kerja. Dalam perekonomian terbuka, pelaku ekonomi dapat dibedakan menjadi empat sektor bisnis, sektor rumah tangga, sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Ini berbeda dengan perekonomian tertutup yang hanya terdiri dari tiga sektor selain sektor luar negeri. Jika sebuah negara mengadopsi ekonomi terbuka, pengeluaran negara itu pada tahun tertentu tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Suatu negara dapat menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkannya dengan meminjam dari luar negeri, atau dapat menghabiskan lebih sedikit dari yang dihasilkannya dan meminjamkan perbedaannya kepada orang asing. Agar Grameds dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan ekonomi terbuka serta perdagangan internasional termasuk berbagai aspek teorinya serta studi kasus yang bersifat verbal, buku karya Jongkers Tampubolon berjudul Perdagangan Dan Bisnis Internasional Teori Dan Analisis Empiris bisa kamu jadikan panduan. Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian Terbuka Tidak hanya di zaman sekarang ini, beberapa abad yang lalu para pedagang yang berlayar dengan kapal juga sudah melakukan kegiatan jual beli barang antar wilayah padahal perekonomian saat itu belum berkembang seperti sekarang ini. Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang lainnya. Dengan adanya kegiatan ekspor serta impor juga dapat membantu negara untuk membangkitkan ekonominya melalui kerja sama yang terjalin tersebut. Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai jenis kerja sama perdagangan internasional yang terjadi yang secara lengkap dapat kamu pelajari melalui buku Kerjasama Perdagangan Internasional. Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk melakukan kegiatan penjualan produk atau barang ke negara – negara lain ekspor dan juga sebaliknya, yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar negaranya impor. Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan transaksi yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan ekonomi global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional. Berikut adalah beberapa alasan yang memicu terjadinya perdagangan Internasional 1. Perbedaan Kondisi Produk Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini yang lebih cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan terjadinya perdagangan internasional. Misalkan ada salah satu negara yang mempunya iklim tropis tentunya memiliki kemampuan untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih maksimal yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai macam barang dan jasa dari negara lain. 2. Menghemat Biaya Produksi Hal ini juga menjadi alasan para produsen untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang lebih besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual produk yang berskala besar tersebut ke pasar global? a. Perbedaan tingkat selera Walaupun misalkan kondisi sebuah produk dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi. b. Adanya prinsip perbandingan keunggulan comparative advantage Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi kurang efisien jika di produksi di negaranya sendiri. Dengan terjadinya kerjasama antarnegara dalam perdagangan internasional, muncul pula hukum perdagangan internasional yang digunakan untuk mengatur kerjasama tersebut. Buku Hukum Perdagangan Internasional dibawah ini memberikan kemudahan bagi kamu untuk lebih memahami hukum yang berlaku tersebut. Ekonomi Terbuka = Ekonomi 4 Sektor Ekonomi terbuka juga disebut ekonomi empat sektor, yaitu ekonomi yang dibagi menjadi empat sektor, yaitu Sektor Rumah Tangga Households Sector yang terdiri dari sekelompok individu yang dianggap homogen dan identik, Sektor Perusahaan Firms Sector yang terdiri dari sekelompok perusahaan yang memproduksi barang dan layanan, Sektor Pemerintah Goverment Sector yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan, Sektor Asing Foreign Sector yaitu sektor ekonomi dunia, di mana ekonomi melakukan transaksi ekspor-impor. Berikut penjelasan lebih lengkapnya 1. Sektor Rumah Tangga Sektor Rumah Tangga Households Sector terdiri dari sekelompok individu yang dianggap homogen dan identik, Hubungan dengan Perusahaan Awalnya rumah tangga menjual sumber daya manusia yang dimilikinya kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan, mereka disatukan dalam pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM, rumah tangga mendapatkan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan keuntungan. Ini disatukan di pasar keuangan & lembaga keuangan. Hubungan dengan Pemerintah Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumlah uang sebagai pajak pada pemerintah dan rumah tangga menerima kwitansi dalam bentuk gaji, bunga, pendapatan non-remunerasi dari pemerintah dalam bentuk pajak. Hubungan dengan negara lain Untuk dapat mencapai hubungan dengan negara lain, rumah tangga di haruskan untuk melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri guna memenuhi kebutuhan hidup. 2. Sektor Perusahaan Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa. Hubungan dengan Rumah Tangga Perusahaan memproduksi produk dalam bentuk barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Kemudian perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produk-produknya. Interaksi ini terpenuhi di pasar barang. Pasar Barang adalah pasar yang menyatukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering disebut sektor riil. Hubungan dengan Pemerintah Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual produk dan layanan kepada pemerintah melalui pasar barang. Hubungan dengan Dunia Internasional Perusahaan mengimpor produk dan layanan dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjualan tersebut perusahaan mendapatkan untung. 3. Sektor Pemerintah Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan komunitas dan bisnis. Hubungan dengan RumahTangga Pemerintah menerima pembayaran pajak rumah tangga untuk keperluan operasional, pengembangan, dan kebutuhan lain untuk mengembangkan negara. Hubungan dengan Perusahaan pemerintah mendapatkan pendapatan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran yang ada. 4. Sektor Negara Lain Hubungan dengan rumah tangga Negara-negara lain internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar negeri hingga pasar barang domestik sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari transaksi jual beli ini negara lain mendapat untung / untung. Hubungan dengan Perusahaan Dunia internasional negara lain Mengekspor produk mereka ke bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasa juga melewati pasar domestik dan kemudian masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga menghasilkan untung. Dalam mempelajari berbagai kebijakan ekonomi tersebut, buku Ekonomi, Politik Dan Peluang Bisnis Di Negara-Negara Teluk dibawah ini cocok bagi kamu khususnya dari sudut pandang pebisnis. Buku ini memiliki isi yang sangat informatif yang dapat membantu kamu memahami dinamika ekonomi serta politik negara. Kelebihan Sistem Ekonomi Terbuka Sistem ekonomi terbuka adalah sistem yang memberikan kesempatan bagi warga negaranya untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain. Warga negara yang dimaksud bisa berupa perseorangan, bisnis swasta atau pun pemerintah. Kegiatan ekonomi tersebut bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa, pertukaran teknologi atau manajerial, pertukaran mahasiswa sebagai kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Kolaborasi dengan luar negeri mendorong pertumbuhan, memungkinkan akses ke produk dan jasa yang lebih murah, akses teknologi yang lebih baik dan tidak dikucilkan dari kehidupan berbangsa. Yang terakhir adalah sangat penting ketika sebuah negara sedang menghadapi bencana alam alam atau sosial, yang mana membutuhkan uluran bantuan dari negara lainnya. Bayangkan, jika pada saat Gempa Aceh, Indonesia menganut sistem ekonomi tertutup, siapa yang akan membantu. Dalam ekonomi terbuka, orang dapat bertukar barang dan jasa, memulai atau memperluas bisnis mereka melintasi batas dan menikmati biaya yang lebih rendah. Pelanggan memiliki akses ke berbagai produk yang mungkin tidak tersedia. Keuntungan dari sistem ekonomi terbuka ini adalah sebagai berikut Memperluas pasar produk barang dan jasa perusahaan dalam negeri. Mengurangi tingkat pengangguran masyarakat suatu negara karena semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar negeri. Warga dari negara tertentu memiliki banyak pilihan atas barang dan jasa untuk aktivitas konsumsinya. Kegiatan impor barang atau jasa dari banyak negara memungkinkan keuntungan tersebut. Warga negara memiliki kesempatan untuk menyimpan uangnya sebagai tabungan atau pun investasi di luar negeri. Suatu negara memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dana dari luar negeri berupa investasi atau pun pinjaman dari negara lain dan atau lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan IMF. Dengan semakin bertambahnya relasi perdagangan, akan menjalin banyak persahabatan dari berbagai negara. Memperkuat ketahanan nasional. Perdagangan alutsista alat utama sistem pertahanan dan hubungan kerjasama yang baik akan memungkinkan bantuan untuk keperluan ketahanan nasional yang semakin kuat. Dengan begitu banyaknya kelebihan yang di dapat dari kegiatan ekonomi terbuka, seperti halnya perdagangan internasional bukanlah hal yang mudah, dimana terdapat berbagai peraturan serta ketentuan yang harus kamu mengerti terlebih dahulu. Pelajari hal tersebut pada buku Perdagangan Internasional Konsep & Aplikasi. Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut apabila aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor. Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional. Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ininakan menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional. Sebagaimana dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan dalam suatu perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector rumah tangga. Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam negeri. Cdn Investasi perusahaan I untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri. G Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan didalam negeri. X Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. M Penyebab Terjadinya Sistem Perekonomian Terbuka Faktor yang menentukan Ekspor, Impor dan Ekspor Neto diantaranya Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri, Harga barang-barang di dalam dan luar negeri, Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing, Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri, Ongkos angkutan barang antarnegara. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional. Berikut adalah beberapa alasan yang memicu terjadinya perekonomian terbuka Perbedaan Kondisi Produk. Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini yang lebih cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan terjadinya perdagangan internasional. Misalkan ada salah satu negara yang mempunyai iklim tropis tentunya memiliki kemampuan untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih maksimal yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai macam barang dan jasa dari negara lain. Menghemat Biaya Produksi. Hal ini juga menjadi alasan para produsen untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang lebih besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual produk yang berskala besar tersebut ke pasar global? Perbedaan tingkat selera. Walaupun misalkan kondisi sebuah produk dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi. Adanya prinsip perbandingan keunggulan comparative advantage. Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi kurang efisien jika di produksi di negaranya sendiri Buku Terkait 1. Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, Dan Nobel Ekonomi 2. Ekonomi Moneter Study Kasus Indonesia 3. Politik Ekonomi Indonesia Baca juga artikel yang berkaitan dengan “Pengertian APBD” berikut ini Sumber dari berbagai sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien TanggapanPerekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang System Perekonomian yang ada di Indonesia begitu banyak, sehingga perlu adanya kebijakan-kebijakan. Apabila suatu kegiatan usaha ekonomi yang kita lakukan tentu ada hal-hal yang harus kita penuhi. Perekonomian suatu negara ada pembagian dua system, perekonomian tertutup dan terbuka. Dalam perekonomian tertutup juga dikenal dengan kebijakan pemerintah atau tanapa kebijakan pemerintah. Dan dalam uraian makalah ini kita akan membahas mengenai Perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah, baik itu dalam perspektif Makroekonomi maupun dalam perspektif Ekonomi Islam. B. Rumusan Masalah 1. Seperti apa Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemeritah Dalam Perspektif Makroekonomi? 2. Bagaimana dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan? 3. Bagaimana dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian? 4. Seperti apa Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam? C. Tujuan 1. Menegetahui seperti apa Perekonomian Tertutup Dengan Kebijakan Pemeritah Dalam Perspektif Makroekonomi? 2. Mengetahui dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan? 3. Mengetahui dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian? 4. Mengetahui seperti apa Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam? 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dengan Dan Ruang Kebijakan Lingkup Perekonomian Pemeritah Dalam Tertutup Perspektif Makroekonomi Perekonomian tertutup maksudnya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan swasta. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut Y = C+I Dimana C = Konsumsi I = Investasi Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk menabung saving atau diberi notasi S maka dapat di tuliskan sebagai berikut Y=C+S Sedangkan keseimbangan pendapatan nasional dari sudut penerimaan menjadi Y=C+S+T Dimana S = Saving/tabungan T = Tax/pajak1 Dalam membahas perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, perekonomian suatu Negara dapat digolongkan atas 1 Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis, cet I Jakarta Kencana, 2008, hlm. 53. 2 a. Perekonomian Tertutup closed economy, yang meliputi atas perekonomian sederhana perekonomian dua sector dan perekonomian tiga sector, b. Perekonomian Terbuka opened economy. Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen yang biasanya disebut dengan consumption C dan pengeluaran yang dilakukan rumah tangga produsenfirm yang biasanya disebut investment I2. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sector dapat dituliskan dengan notasi berikut. Y = C+1……………………. Persamaan ini mencerminkan kondisi antara output yang diproduksi Y sama dengan output yang dijual C+1. Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian pendapatan digunakan untuk menabung saving atau diberi notasi S maka dapat ditulis Y= C+S……………………… Sehingga identitas dan dapat digunakan menjadi C+1 = C+S…………………… Identitas mencerminkan komponen penerimaan C+S sama dengan komponen pengeluaran C+1. Identitas untuk persamaan dapat dirumuskan kembali untuk melihat hubungan antara tabungan dan investasi.. dengan memperoleh konsumsi dari setiap sisi dari persamaan sehingga diperoleh 1 = Y- C = S………………… Persamaan diatas menunjukkan bahwa dalam perekonomian sederhana tabungan identik dengan pendapatan dikurangi konsumsi. 2 Sadono Sukirno, Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta Grafindo Persada, 2013, hlm. 341 3 a. Dampak Pajak Terhadap Konsumsi Dan Tabungan Pada perekonomian tertutup dengan dua sektor pendapatan nasional Y sama dengan pendapatan diposable Yd. dengan adanya unsur pajak tax, maka pendapatan diposable menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Hubungan antara pendapatan diposable dengan pendapatan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut Yd = Y – T Dengan berkurangnya pendapatan diposible tentunya akan mengurangi pula tingkat konsumsi seterusnya akan mengurangi tingkat tabungan. Untuk melihat sampai sejauh mana pajak dapat mempengaruhi konsumsi, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan pajak yang dikenakan, yaitu 1. Pengaruh pajak tetap, yaitu besaran pajak yang jumlahnya sama pada berbagai tingkat pendapatan konsumsi dan tabungan. 2. Pengaruh pajak proporsional yaitu, terhadap besaran pengeluaran pajak yang ditentukan dengan persentase tertentu dari tingkat pendapatan terhadap tingkat konsumsi dan tabungan. Guna melihat dampak pajak tetap terhadap konsumsi dapat diberikan suatu ilistrasi perhitungan sederhana sebagai berikut C = 100 + 0,85Y T = 10 Besarnya konsumsi sebelum ada pajak Y=C Y = 100 + 0,85Y Y = 1/0,15 100 Y = 667 pembulatan C = 667 Besarnya konsumsi setelah ada pajak tetap Yd = 667-10 Yd = 657 C = 100 + 0,85 667-10 C = 658 pembulatan 4 Dari hasil perhitungan sederhana tersebut jelas pajak tetap akan mengurangi konsumsi, lalu bagaimana dengan tingkat tabungan? Logika sederhana menyatakan tentunya tabungan juga aka mengalami penurunan, dengan menggunakan persamaan konsumsi diatas C = 100 + 0,85Y dapat diberikan ilustrasi dengan menggunakan Tabel berikut Tabel Pengaruh pajak tetap terhadap Konsumsi dan Tabungan Y 0 600 800 1200 1500 Y 0 600 800 1200 1500 T 0 0 0 0 0 T 10 10 10 10 10 Yd 0 600 800 1200 1500 Yd -10 590 790 1190 1490 C 100 610 780 1120 1375 C 91,5 601,5 771,5 111,5 1366,5 S -100 -10 20 80 125 S -101,5 -11,5 18,5 78,5 123,5 Dari ilustrasi Tabel terlihat bahwa sebelum ada pajak tetap kenaikan pendapatan akan mengakibatkan kenaikan konsumsi dan tabungan yang besarnya = MPC x = MPS x Setelah ada pajak tetap menyebabkan pengurangan terhadap pendapatan diposible sebesar pajak tetap T, maka = -T. Dengan berkurangnya tingkat pendapatn diposible akan mengurangi jumlah konsumsi dan pendapatan diposible tabungan sama = -T = 5 dengan + pengurangan . Besarnya pengurangan konsumsi setelah ada pajak tetap adalah sebagai berikut = MPC x = MPS x atau atau = MPC x -T = MPS x -T Dengan menggunakan contoh pada Tabel maka = 0,85x-10 = -8,5 bandingkan konsumsi sebelum dengan setelah pajak tetap = 0,15x-10 = -1,5 bandingkan konsumsi sebelum dengan setelah pajak tetap Selain itu, dampak pajak tetap terhadap konsumsi dapat dijelaskan menggunakan analisis kurva sebagai berikut C C = a+bY a a-bT C=a+bY-T MPC x T Y 6 Gambar Dampak pajak tetap terhadap Konsumsi S S = -a + 1-bY S = -a + 1-bY-T Y -a MPC x T -a-1-bT Gambar Dampak pajak tetap terhadap Tabungan3 b. Dampak Pengeluaran Pemerintah Dan Pajak Terhadap Keseimbangan Perekonomian Ketika pembahasan perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerinatah besarnya multiplier perekonomian 1/1-b, 3 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI, Ekonomi Islam, Jakarta Grafindo Persada,2009, hlm. 518 7 bagaimana multiplier setelah masuknya pemerintah dalam sistem ekonomi perekonomian 3 sektor? Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya masuknya unsure pemerintah menimbulkan dampak pada dua sisi yaitu dari sisi pengeluaran berupa pengeluaran pemerintah government expenditerc dan sisi penerimaan berupa pajak tax. Jika pajak tetap dalam multiplier perekonomian, maka besaran multiplier dapat diterangkan dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut 1. Fungsi konsumsi adalah C x a+bYd 2. Besar pajak tetap adalah T = Tx 3. Fungsi Investasi adalah autonomous I = Io 4. Fungsi pengeluaran pemerintah adalah autonomous G = Go Berdasarkan asumsi tersebut, maka kita dapat menghitung multiplier perekonomian sebagai berikut Y =C+I+G Y = a + bYd + I + G Y = a + bY-Tx + I + G Y = a + bY – bTx + I + G Y-bY = a – bTx + I + G Y = a – bTx + I + G……………………………………… Dari persamaan terlihat bahwa multiplier perekonomian dengan adanya pajak tetap tidak mengalami perubahan sama seperti multiplier dalam perekonomian tertutup tanpa kebijakan pemerintah. Contoh, diketahui C = 100 + 0,85Yd Io = 20 G = 20 Tx = 10 Ditanya Berapa tingkat keseimbangan pendapatan nasional? Berapa kenaikan pendapatan nasional jika investasi meningkat menjadi 40 I1? Jawab Tingkat keseimbangan pendapatan nasional 8 Y = 100 + 0,85 Y-10 +20 + 20 Y = 140 – 8,5 + 0,85Y Y = 131,5/0,15 Y = 877 pembuatan Kenaikan pendapatan nasional jika investasi meningkat menjadi 40 I1 = I1- I0 = 40 – 20 = 20 = 1/1-b x = 133 pembulatan Kebaikan lain penambahan pengeluaran pemerintah apabila dibandingkan dengan pengurangan pajak sebagai alat kebijakan fiskal adalah pertambahan menggalakan kegiatan pengurangan pajak. pengeluaran ekonomi adalah Pengambilan pemerintah lebih keputusan cepat untuk dari dalam efek menambah pengeluaran pemerintah, pelaksanaan pengeluaran itu dan kenaikan kegiatan ekonomi yang diakibatkannya berlaku dalam masa yang relatif cepat. Ini disebabkan karena pengeluaran pemerintah merupakan komponen pengeluaran agregant yang berlaku akibat penambahan konsumsi rumah tangga4. Sedangkan pajak itu hampir semuanya mempunyai sifat meningkatkan biaya produksi dan harga jual pada barang dan juga dikenakan secara langsung pada pendapatannya bukan pada harga barang5. Dengan demikian kemampuan pajak dalam mempertahankan tingkat kesejahteraan perekonomian masyarakat belum dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan zakat. 4 Nurul Huda et al. Ekonomi Makro Islam....hlm 63 5 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta Kencana,2009, hlm. 428 9 B. Pengertian Dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup Tanpa Kebijakan Pemerintah Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam AlGhazali termasuk menjaga meningkatkan keimanan, kehidupan, kesejahteraan intelektualitas, dengan kekayaan, tetap dan kepemilikan. Pada saat perekonomian sedang krisis yang membawa dampak terhadap keuangan negara karena sumber-sumber penerimaan terutama pajak merosot seiring dengan merosotnya aktivitas ekonomi, maka kewajiban tersebut beralih kepada kaum muslimin. Dalam konsep ekonomi islam, kebijakan fiscal bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. Manan, 1993. 1. Pengumpulan Zakat Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat dapat dilakukan dalam dua pola, yaitu pola konsumtif dan pola produktif. Para amil zakat diharapkan mampu melakukan pembagian porsi hasil pengumpulan zakat misalnya 60% untuk zakat konsumtif dan 40% untuk zakat produktif. Program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara konsumtif bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar ekonomi para mujtahid melalui pemberian langsung, maupun melalui lembaga-lembaga yang mengelola fakir miskin, panti asuhan, maupun tempat-tempat ibadah yang mendistribusikan zakat kepada masyarakat. Sedangkan program penyaluran hasil pengumpulan zakat secara produktif dapat dilakukan melalui program bantuan pengusaha lemah, pendidikan gratis, dalam bentuk biasiswa dan pelayanan kesehatan gratis. 2. Pengumpulan Pajak Syarat Pengumpulan pajak agar dalam pemungutannya tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan/pengumpulan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut 10 a. Pengumpulan pajak harus adil syarat keadilan sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, Undang Undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundangundangan di antaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesusikan dengan kemampuan masing-masing, sedang adil dalam pelaksanaan yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran, dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. b. Pengumpulan pajak harus berdasarkan Undang Undang Syarat Yuridis Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undangundang. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara maupun warganya. c. Tidak mengganggu perekonomian Syarat Pemungutan tidak boleh mengganggu Ekonomis kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. d. Pengumpulan pajak harus efisien Syarat Finansial Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang undang perpajakan yang baru. 3. Zakat, Pajak, Investasi Dan Pengeluaran Pemerintah Dalam Kaitannya Dengan Multiplier Efek Dalam Perspektif Islam Untuk multiplier zakat adalah multiplier zakat adalah tergantung marginal propensity to consume MPC dari zakat yang diterima cz jika cz >0, maka multiplier zakat positif, hal ini berimplikasi bahwa peningkatan meningkatkan kegiatan ekonomi. dimana pengurangan pajak pengeluaran zakat akan Untuk multiplier pajak yaitu akan meningkatkan pendapatan nasional dan sebaliknya. Untuk multiplier investasi autonomous, 11 government spending besarannya sama. Dan juga pendapatan nasional akan mengalami peningkatan jika terjadi peningkatan investasi domestik swasta dan pengeluaran pemerintah. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian makalah diatas dapat kami simpulkan bahwa Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga perekonomian melibatkan tidak tertutup ada sederhana kegiatan ekspor-impor. Jadi adalah perekonomian yang dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan swasta. Dalam negara islam, kebijakan fiscal merupakan salah satu perangkat kebijakan fiscal untuk itu mencapai bertujuan tujuan untuk syariah. Yang mana mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menepatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. 13 DAFTAR PUSTAKA Huda et al, Nurul. 2009. Ekonomi Makro Islam. Pendekatan Teoritis. Jakarta Kencana. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI. 2009. Ekonomi Islam. Jakarta Grafindo Persada. Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta Kencana. Sukirno, Sadono. 2013. Makroekonomu Teori Pengantar, Ed. 3, Cet. 22, Jakarta Grafindo Persada. 14 . 233 194 439 253 207 310 157 198