Olehkarena itu untuk menanamkan kesadaran budaya Pancasila yang kuat Perguruan Tinggi membawa peran penting sebagai salah satu lembaga pendidikan. ilmiah persoalan-persoalan yang terkait dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia, baik dalam dimensi masa lalu, sekarang, maupun masa mendatang
PROF DR SUDJITO SH MSIGuru Besar Ilmu Hukum UGMKongres Pancasila VII diselenggarakan oleh Pusat Studi Pancasila UGM pada 30 Mei-1 Juni 2015. Acara serupa diselenggarakan di tempat lain, baik oleh pemerintah atau komunitas tertentu. Kita bersyukur, pada hari ulang tahunnya ke-70, Pancasila masih eksis di negeri ini. Mengapa Pancasila tetap eksis, tak tergantikan isme lain? Karena kebenarannya. Sehubungan dengan itu, bermodal tekad dan semangat kebangsaan, kita pertahankan Pancasila sebagai kebenaran yang hidup. Maknanya, selagi masih ada kehidupan, di situ Pancasila dipastikan ada dan difungsikan sebagai pandangan hidup. Disayangkan, akhir-akhir ini muncul polemik tentang hari lahir Pancasila. Polemik itu berpotensi memecah belah bangsa. Pada saat lain, saya ingin berbagi pandangan untuk menepis kerancuan pemikiran tidak sehat itu. Untuk sejurus waktu, tulisan ini berkehendak memahamkan Pancasila pada tataran lebih mendasar yakni sebagai pandangan hidup. Pancasila sebagai pandangan hidup sudah ada sejak awal kehidupan dan bukan lahir 1 Juni 1945 ataupun tanggaltanggal lain. Eksistensi dan kebenaran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dapat dikenali secara sosiologis-antropologis. Seraya mendasarkan pada pendapat Prof Dr Brandes, dikatakan oleh Bung Karno 1958, tatkala Eropa masih hutan belukar belum ada Germanentum dan di sini Indonesia ketika itu masih pra- Hindu justru sudah ada pola cocok tanam padi di sawahsawah. Kehidupan manusia Indonesia, digambarkan Bung Karno, berproses melalui empat saf yakni saf pra-Hindu, saf Hindu, saf Islam, dan saf Imperialis. Bung Karno berusaha menggali sedalam-dalamnya nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia. Dari penggalian itulah, diperoleh lima hal yang menonjol pada semua saf kehidupan yakni Ketuhanan, Kebangsaan, Perikemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, dan Keadilan Sosial. Lima hal tersebut diyakini Bung Karno dapat dijadikan sebagai dasar statis dan leitstar dinamis yang akan diterima dan di atasnya seluruh rakyat Indonesia bersatu padu. Melalui kursus-kursus Pancasila sebanyak enam kali, dijelentrehkan, bahwa sejak awal kehidupan, manusia Indonesia sudah hidup di dalam alam ketuhanan. Di sanalah tempat permohonannya dan tempat kepercayaannya. Dari sana pula setiap manusia memaksimalkan budi luhur, budi pekerti, atau keadabannya. Bertolak dari manusia beradab, didukung fungsionalisasi unsur cipta, rasa, dan karsa, lahirlah budaya-budaya antara lain budaya persatuan, permusyawaratan, dan keadilan. Jadi, budaya itu positif dan hanya lahir dari manusia beradab. Korupsi, jangan dibilang ”telah membudaya”. Aduh . . . maaf, maaf, pernyataan demikian menyesatkan. Korupsi itu negatif, muncul dari manusia biadab, rakus, serakah, menghalalkan segala cara untuk menilap uang negara. Manusia beradab pantang korupsi. Justru mereka berusaha taat pada hukum sebagai tatanan order kehidupan secara utuh dan total sehingga daripadanya muncul keadilan. Demikianlah pola dan warna kehidupan itu, dari waktu ke waktu, dalam keseharian. Sejak fase awal sampai pada era industrialisasi, nilai-nilai Pancasila dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, sampai dengan keadilan sosial senantiasa konsisten dijadikan sebagai pandangan hidup. Jadi, Pancasila sebagai pandangan hidup sudah ada sebelum ada Bung Karno, sebelum ada Republik Indonesia. Dari dahulu bangsa Indonesia telah mengenal Tuhan, hidup di alam ketuhanan. Dari dahulu, bangsa Indonesia telah cinta Tanah Air dan bangsa. Dari dahulu, kita sudah mengenal rasa kebangsaan dan rasa kemanusiaan. Demikian pula, rasa kedaulatan rakyat dan citacita keadilan sosial. Bangsa Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang tidak pernah menjajah bangsa lain. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sistem nilai, mencakup keseluruhan nilai-nilai secara lengkap, tersusun secara sistematis-hierarkis, dimulai dari nilai ketuhanan sampai nilai keadilan sosial. Nilai value merupakan pengertian filsafat. Artinya, tolok ukur untuk menimbang-nimbang dan memutuskan apakah sesuatu benar atau salah, baik atau buruk. Notonagoro 1971 menjelaskan nilai-nilai Pancasila ke dalam tiga kategori 1 Nilai materiil, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia; 2 Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas; 3 Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Lebih lanjut nilai kerohanian dibedakan atas empat macam a Nilai kebenaran/ kenyataan, yang bersumber pada unsur akal manusia ratio , budi, cipta; b Nilai keindahan, yang bersumber pada unsur rasa manusia gevoel , perasaan, aesthetis ; c Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak/kemauan manusia will , karsa, ethic ; dan d Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan/ keyakinan/keimanan. Nilai-nilai Pancasila telah mengakar pada adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama di Indonesia sejak ratusan tahun silam. Sebab itu, pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup berpadu dengan pengamalan adat-istiadat, kebudayaan, dan agama. Artinya, pengamalan Pancasila berlangsung spontan, seketika, serentak, simultan dengan pengamalan adat-istiadat, kebudayaan, dan agama. Pancasila memberikan kemudahan, kelapangan, dan fasilitatif terhadap orang-orang yang ingin menjalankan adatistiadatnya, kebudayaannya, dan agamanya. Perlu ditegaskan bahwa Pancasila bukan agama dan tidak sepatutnya dibandingkan agama, tetapi siapa pun taat beragama berarti dia telah Pancasilais. Pancasila sebagai pandangan hidup memberi arah, motivasi, dan energi untuk pencapaian keberkahan hidup. Memosisikan Pancasila sebagai pandangan hidup akan menghasilkan kekuatan lahir-batin sehingga manusia mampu menembus dimensi wujud, membuka pintu-pintu rezeki, meningkatkan harkatmartabat hidupnya. Didukung qalbu salim, akal cerdas, berpikir produktif, lahirlah kreativitas dan progresivitas kehidupan. Gambaran keberkahan hidup adalah bak hangatnya sinar matahari pagi, bak suburnya bumi disiram air hujan, bak lebatnya pohon dengan buahnya. Alangkah indah, nyaman, dan membahagiakan. Salam Pancasila. WallahuWallahualam.bbg Dalampandangan Bung Karno, Pancasila adalah ideologi geopolitik dunia. Pancasila lahir sebagai pandangan hidup bangsa dan sekaligus jawaban atas keterbelahan dunia akibat Perang Dingin. Kepemimpinan Indonesia di tengah dunia di masa Presiden Jokowi juga tampak dalam doktrin Indonesia Poros Maritim Dunia yang menempatkan wilayah kelautan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Perwujudan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Rendi Wijaya Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas B2017 wijayarendi18 Dosen Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran PPKn Universitas Negeri Jakarta Jalan. Rawamangun Muka Nomor 1 Jakarta Timur,DKI Jakarta, Indonesia Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila merupakan jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu membakar semangat serta menumbuhkan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Maka dari itu penting adanya pembelajaran mengenai Pancasila, mengingat Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia yang artinya didalam Pancasila terdapat nilai-nilai keluhuran yang sarat dengan ajaran moralitas. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Akan tetapi, dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan, sejarah bangsa kita telah mencatat bahwasanya pernah ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya. Tentunya hal ini sangat menyedihkan ketika seluruh bangsa Indonesia telah sepakat bahwa Pancasila mempunyai kedudukan yang sakral sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa. Namun upaya ini dapat digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Meskipun ancaman tersebut bisa diredam, bukan berarti ancaman terhadap Pancasila sebagai dasar negara sudah berakhir. Tantangan di era globalisasi kini justru semakin membawa ancaman besar untuk Pancasila, Tantangan masa kini maupun masa depan yang terjadi dalam perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia Internasional, dapat menjadi ancaman yang sangat membahayakan bagi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Karena hal tersebut maka kita harus senantiasa menjaga Pancasila agar tetap kokoh sebagai pandangan hidup bangsa. Pada hakikatnya setiap bangsa mempunyai cita-cita yang sama, yaitu merdeka dan mempunyai kehidupan yang sejahtera, begitupun bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi mewujudkan suatu tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Sama halnya dengan keluarga kita sendiri, Bangsa Indonesia jika ingin meraih cita-cita bersama maka diperlukan adanya kesamaan atau mempunyai pandangan hidup yang sama. Tanpa adanya pandangan hidup maka bangsa Indonesia akan tak tahu arah. Sedangkan dengan adanya kesamaan pandangan hidup, maka bangsa Indonesia dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Maka dari itu sangat penting kita bekerja sama sebagai suatu bangsa mempelajari nilai-nilai Pancasila yang luhur untuk dijadikan sebagai pandangan hidup dengan harapan semua yang kita cita-citakan akan terwujud. Untuk menguatkan kembali pandangan hidup ini maka dapat dilakukan dari lingkungan terdekat setiap individu yaitu lingkungan keluarga. Karena setiap individu mempunyai hak untuk bertahan dari segala gangguan dan ancaman termasuk pengaruh-pengaruh dari luar untuk mengganti ideologi Pancasila. Maka dari itu peran keluarga menjadi hal yang paling utama dalam diri setiap orang. Peran keluarga yang berkaitan dengan hak dan kewajiban fungsi perlindungan, yaitu sifat dasar individu yang bertahan terhadap segala gangguan dan ancaman. Hal tersebut merupakan peranan keluarga sebagai benteng terhadap seluruh anggota keluarga dari gangguan fisik dan psikisNadiroh, 2017. Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Bahkan dapat dikatakan bahwa “bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa itu sendiri”. Membangun berarti bersifat memperbaiki, membina, mendirikan, dan mengadakan sesuatu. Karakter adalah tabi’at, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan lainnya. Jadi membangun karakter adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki, atau membentuk tabi’at, watak, sifat kejiwaan, akhlak, insan manusia sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berdasarkan nilai-nilai PancasilaRachmah, 2013. Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa perlu di implementasikan untuk membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun. Pancasila merupakan refleksi kritis dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Nilai Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam usaha menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan sehingga menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai dengan kepribadian dan keinginan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sublimasi nilai-nilai budaya yang menyatukan beragam suku, ras, bahasa, agama, pulau, menjadi bangsa yang satu. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan jiwa kepribadian, dan pandangan hidup masyarakat di wilayah nusantara sejak dahuluRachmah, 2013. Nilai-nilai Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa juga perlu di implementasikan untuk membangkitkan semangat juang bangsa. Semangat juang itu bukan saja hanya untuk menyelesaikan permasalahan keterpurukan ekonomi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Kualitas itu akan hadir dari manusia yang berkarakter religius, percaya diri, dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas inilah yang akan menyusun konsep pembangunan yang berorientasi kepada kesejahteraan dalam rangka peningkatan harkat bangsa sebagai manusiaNugroho, 2010. Pancasila juga mempunyai kedudukan sebagai Ideologi terbuka. Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga memenuhi persyaratan menjadi ideologi yang terbuka. Keterbukaan Pancasila, mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut. Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini terus melekat pada kelangsungan hidup negara. Adapun perwujudan nilai dasar Pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah sebagain berikut 1 Nilai ketuhanan dalam Pancasila, merupakan bentuk hubungan warga negara Indonesia sebagai insan pribadi atau makhluk individu dengan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dibuktikan dengan warga negara Indonesia yang memeluk agama tertentu. 2 Nilai kemanusiaan dalam Pancasila, diwujudkan dengan hubungan warga negara Indonesia dengan sesama manusia sebagai insan sosial karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan senantiasa hidup saling membutuhkan orang lain. 3 Nilai persatuan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga negara Indonesia dengan bangsa dan negaranya sebagai insan politik. Karena setiap warga negara, terikat oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut. 4 Nilai Kerakyatan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga negara Indonesia dengan kekuasaan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pemerintahan. 5 Nilai keadilan dalam Pancasila, diwujudkan dalam hubungan warga negara Indonesia dengan kesejahteraan serta keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan nilai-nilai keluhuran yang terkandung di dalam Pancasila, maka kita perlu mewujudkan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan, diantaranya 1. Bidang Politik dan Hukum Demokrasi yang ada di negara kita adalah Demokrasi Pancasila. Suatu sistem demokrasi yang tumbuh dari tradisi-tradisi nilai budaya bangsa. Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun minoritas. Salah satu contoh perwujudannya adalah dalam proses pemilihan umum. Selain itu bangsa Indonesia juga menghargai hak asasi manusia dengan nilai-nilai Pancasila, bukan hak asasi manusia yang mengutamakan kepentingan individu. Namun hak asasi manusia yang menjaga antara keseimbangan hak dan kewajiban yang dijiwai oleh nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Bidang Ekonomi Sistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Kemudian Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Inti dari perwujudan di bidang ekonomi adalah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. 3. Bidang Sosial Budaya Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Masyarakat yang ada selalu mengalami perubahan sosial dan budaya. Termasuk budaya terhadap menjaga lingkungan sekitar kita yang kian hari makin memburuk. Hal ini tak lepas dari kurangnya karakter cinta terhadap lingkungan dari setiap warga negara. Agar perubahan tersebut tetap terarah, maka perlu adanya pembentukan perilaku masyarakat dan pengetahuan tentang lingkungan itu sendiri. Manusia dalam memahami dan mengerti akan alam sekitarnya dikarenakan atas informasi yang didapatkannya berdasarkan akal budi yang dimilikinya. Setiap manusia memperoleh pengetahuan dari hasil berpikir karena keingintahuannya, sehingga membuat manusia mencari jawaban tentang kejadian yang didapatnya, dimana dari jawaban-jawaban tersebut berkembang menjadi pengetahuan Budiaman, 2016. Jadi setiap orang harus memahami dan mengerti akan lingkungan itu sendiri sebelum pembentukan perilaku melalui proses interaksi dengan lingkungan tersebut. Kemudian Pembentukan perilaku terjadi melalui proses interaksi manusia dengan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan berperan dalam pembentukan perilaku manusia. Peningkatan pengetahuan sangat penting untuk memahami dan mengevaluasi bagaimana peningkatan aktivitas manusia dapat mempengaruhi masa depan, sumber pengetahuan lokal dan pengalaman yang unik tentang aktivitas manusia dan perubahan lokal dalam lingkungan Istiana, Islamiah, & Sutjihati, 2018. 4. Bidang Pertahanan dan Keamanan Didalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat 3 yang menyatakan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Contoh dari bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara ini bisa kita lihat dari adanya kegiatan ronda malam atau sistem keamanan lingkungan siskamling yang melibatkan masyarakat secara bergantian untuk saling menjaga satu sama lain. Maka sudah jelas bahwa nilai-nilai keluhuran Pancasila harus selalu kita jaga karena itu merupakan suatu pedoman untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Kemudian kita juga wajib untuk menanamkan segala bentuk nilai keluhuran yang ada di dalam Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari agar kita menjadi bangsa yang berbudi pekerti luhur. Karena didalam Pancasila terdapat nilai-nilai keluhuran yang sangat baik apabila dijalankan oleh negara Indonesia. Daftar Pustaka Budiaman. 2016. The Influence of Learning Strategis and Style of Thought on The Ability of Students to Solve Environmental Problems, XVIISeptember 2015, 1–15. Istiana, R., Islamiah, N. I., & Sutjihati, S. 2018. Lingkungan, XIXSeptember, 15–26. Nadiroh, R. . 2017. ENVIROMENTAL SENSITIVITY DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL PADA ANAK USIA DINI MASYARAKAT SUKU SASAK. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Nugroho, I. 2010. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Falsafah Pandangan Hidup Bangsa untuk Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Lingkungan Hidup. Jurnal Konstitusi,III2, 107–128. Rachmah, H. 2013. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Yang. E-Jurnal Widya Non-Eksakta, 1. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this research said that environmental sensitivity in students and adult give effect toforming citizenship behavior. The purpose of this research is to know the relationship betweenenvironmental education and local wisdom that is taught to the children in shaping the environmentalsensitivity of sasak tribe of Desa Sasak Ende Lombok West Nusa Tenggara. The research wasconducted quantitatively by using questionnaires to 10 respondents representing 30 heads ofhouseholds. Based on the results obtained pearson r value of with Sig. 2-tailed of or lessthan It shows that there is a positive relationship between environmental sensitivity and the localwisdom behavior of early childhood Keywords environmetantal sensitivity, local wisdom, sasak tribe, early childhood. Abstrak Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa environmental sensitivity pada peserta didik danorang dewasa berperan dalam pembentukan perilaku bijak terhadap lingkungan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antaraenvironmental sensitivity denganperilaku pelestarian kearifan lokal pada anak usia dini yang diajarkan di keluargamasyarakat sukusasak Desa Sasak Ende Lombok Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan secara kuantitatif denganmenggunakan kuesioner terhadap 10 responden yang mewakili 30 keluarga. Berdasarkan hasildiperoleh nilai r Pearson sebesar 0,868 dengan Sig. 2-tailed sebesar 0,001 atau kurang dari 0,05sehingga ada hubungan positif antaraenvironmental sensitivity dengan perilaku pelestarian kearifanlokal pada anak usia dini. Keywords environmetantal sensitivity, kearifan lokal, suku sasak, anak usia diniJ. W. J. GielenR. B. KoolstraH. J. C. JacobsE. HavingaTriplet-sensitized irradiation of either Vitamin D or transVitamin D establishes a photo-equilibrium between the two isomers, the position of which varies with the triplet energy of the sensitizer. In the presence of oxygen, selective photooxygenation of trans-Vitamin D takes place. The applicability of sensitization for the preparation of cis- and trans-Vitamin D and derivatives thereof is Influence of Learning Strategis and Style of Thought on The Ability of Students to Solve Environmental ProblemsDaftar Pustaka BudiamanDaftar Pustaka Budiaman. 2016. The Influence of Learning Strategis and Style of Thought on The Ability of Students to Solve Environmental Problems, XVIISeptember 2015, 1-15. BacaJuga: 5 Bunyi Pancasila: Pengertian dan Arti. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan basic belief system karena memuat gagasan dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan wujud kehidupan yang dianggap baik. Secara filosofis Pancasila memuat nilai-nilai yang dianggap baik yang menjadi tuntunan cara berpikir, bersikap, dan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa. - Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan salah satu hal yang sering kita dengar. Tapi, apa maksudnya? Itu mengandung makna bahwa semua aktivitas dalam kehidupan sehari-hari Bangsa Indonesia harusnya sesuai dengan Pancasila. Dalam berperilaku hingga menyelesaikan berbagai persoalan, Pancasila hendaknya dijadikan sebagai acuan oleh Bangsa Indonesia. Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik, sehingga, Pancasila pun dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara. Baca Juga Wajib di Era Soeharto, Pemutaran Tiap Tahun Film G30S/PKI Dihentikan Sejak Tahun 1998, Ini Tokoh di Balik Penghentiannya Lebih rincinya, berikut ini fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia. Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju. Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Hikmah3.1.Kesimpulan kebijaksanaan adalah kondisi sosial Berdasarkan hasil penulisan yang menampilkan rakyat berpikir makalah tentang Pancasila Sebagai dalam tahap yang lebih tinggi Pandangan Hidup Bangsa sebagai bangsa, dan membebaskan Indonesia, maka dapat disimpulkan diri dari belenggu pemikiran bahwa : berazaskan kelompok dan aliran Peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tampak pada pernyataan? semua peraturan perundang-undangan harus mengikuti keinginan rakyat masyarakat bergotongroyong memperbaiki jembatan yang rusak pembuatan undang-undang mengacu pada nilai-nilai sila Pancasila pemerintah membuat kebijakan yang terbaik untuk rakyat Semua jawaban benar Jawaban C. pembuatan undang-undang mengacu pada nilai-nilai sila Pancasila Dilansir dari Encyclopedia Britannica, peran pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tampak pada pernyataan pembuatan undang-undang mengacu pada nilai-nilai sila pancasila. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Pancasila terkait dengan hal tersebut berfungsi sebagai? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.