Pantun Matematika – Membicarakan seni berpantun, sebenarnya hal ini telah menjadi kebiasaan masyarakat sejak zaman dahulu. Belakangan ini, jenis pantun semakin beragam. Contohnya saja pantun Matematika yang banyak digunakan untuk menghibur bahkan memberi nasihat. Pantun dibuat dengan nuansa yang menyenangkan sehingga pembaca tidak merasa jenuh. Membuat pantun memerlukan kepekaan akan permainan kata sehingga membentuk bacaan yang unik dan menarik. Pantun dapat mengasah kepekaan seseorang akan penggambaran dari hal sehari-hari yang nampak biasa namun dikemas dengan kata yang sarat makna. Sama halnya dengan matematika yang seringkali dianggap musuh, padahal memiliki sederet manfaat yang sayang jika diabaikan. Apa Itu Pantun Matematika? Banyak dari masyarakat yang tidak asing dengan istilah pantun. Pasalnya, pembelajaran mengenai pantun sendiri mulai dikenalkan pada siswa sejak duduk di bangku SD, khususnya kelas 4 ke atas. Pantun merupakan jenis puisi yang disusun dengan mengikuti kaidah tertentu. Pembuatan pantun memiliki peraturan yang cukup ketat sehingga memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dari puisi lainnya. Dalam pantun, setiap akhirannya bernada sama, contohnya a-e-a-e. Struktur pantun umumnya berisi empat baris di dalam satu baitnya. Kalimat yang terletak pada baris pertama dan kedua sebenarnya lebih ke kiasan atau pembuka, sehingga tidak terkait dengan baris ketiga dan keempatnya. Makna yang ingin disampaikan nampak pada dua baris terakhir. Di masa lalu, pantun sebenarnya bersifat lisan dimana masyarakat mengucapkannya secara langsung untuk perbincangan sehari-hari, bertukar sapa dan menjalin keakraban. Dengan berkembangnya zaman, topik pantun semakin bervariasi, misalnya menggunakan istilah matematika untuk dijadikan pantun. Dengan begitu banyak orang bisa berkreasi menggunakan pantun. Sudah bukan rahasia bahwa matematika termasuk pelajaran yang banyak dibenci karena kerumitan rumus, angka, dan penggunaan logika yang kritis. Terlepas dari itu, ternyata istilah matematika dapat dimanfaatkan untuk menghibur hati seperti dalam pantun. Agar pantun tidak membosankan dan itu-itu saja, tidak ada salahnya menggunakan matematika sebagai unsur yang membuatnya semakin menarik. Baca Juga Pantun Melayu Contoh Pantun Matematika dan Artinya 1. Pantun Matematika Lucu Tidak bisa dipungkiri bahwa semua orang perlu hiburan. Dari hal sederhana pun sebenarnya sudah bisa mendapatkan hiburan, misalnya pantun. Matematika pun dapat dikemas menjadi pantun bernada humor, sehingga tidak selalu memandang matematika sebagai sesuatu yang serius. Bapak makan nasi goreng gerobak pakai acar Belum ada lima menit isi piringnya sudah hilang Suara sepatu guru matematika sudah terdengar Semua yang sedang asyik sendiri kembali ke kursi masing-masing Kakak sepupu baru saja dilamar Besok aku akan kasih hadiah barangkali kue buatan sendiri Di tengah keheningan kelas, Bu Lusi menerangkan seputar aljabar Tiba-tiba Ella yang sedang bercanda teriak, “nggak ada tantangannya, Sari!!” Minum teh hijau paling enak tak pakai gula Membuat tenang jiwa dan raga Bu Lusi terkaget-kaget lalu melotot sambil membalas perkataan Ella “Kamu mau tantangan? Ulangan mendadak sekarang juga!” Pantun tersebut menggambarkan suasana kelas di tengah pelajaran matematika. Di tengah suasana serius menerangkan pelajaran, tiba-tiba seorang teman yang sedang bercanda berteriak menggelegar. Lucunya, guru tersebut berusaha menyambungkan hukuman dengan perkataan yang diucapkan muridnya yaitu tentang tantangan. 2. Pantun Matematika Angka Apabila membahas angka, rasanya tak jauh dari matematika. Banyak orang berusaha menghindari angka karena dianggap rumit dan membosankan. Nyatanya, angka sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa berguna untuk berbagai urusan. Seperti yang tergambar dalam pantun di bawah ini Kura-kura berjalan pelan membawa rumahnya Ingin pelihara langsung saja bawa pulang Berbicara soal angka matematika jagonya Jangan bilang tak perlu kalau tak bisa berhitung Baju yang kotor jangan minta cuci mama Bisa cuci sendiri tanda sudah mandiri Siapa masih ingat bilangan prima Dua tiga sebelas tujuh belas semua yang dibagi satu dan dirinya sendiri Pantun angka tersebut mencoba mengingatkan pembaca akan salah satu materi dalam matematika, yaitu bilangan prima. Meski terkesan sederhana, materi seperti ini seringkali dilupakan. Bilangan prima sendiri merupakan semua bilangan di atas angka 1, hanya bisa dibagi dengan 1 dan bilangannya sendiri contohnya 3, 19, 37, 83. 3. Pantun Matematika Motivasi Membicarakan pelajaran matematika di sekolah, sepertinya masih banyak orang yang salah persepsi. Misalnya menganggap pelajaran ini tidak penting, karena rumus-rumusnya tidak terpakai di kehidupan sehari-hari. Padahal bukan itu tujuan dari belajar matematika. Berikut contoh pantun yang akan memotivasi untuk belajar matematika Lari dari gerhana matahari lemari es segera kubuka Minum sebotol teh botol dingin hingga puas Hari ini di jam ketujuh ada pelajaran matematika Beberapa teman mulai terlihat tak antusias Kalau belanja pakaian jangan maruk Ingat belum siapkan tabungan untuk periksa gigi Sejujurnya waktu siang membuatku mengantuk Tapi kakakku pernah bilang sesuatu tentang matematika yang bikin aku sadar lagi Nana ke rumah tetangga menagih hutang Tetangga bilang “nanti tunggu gajian” sambil meringis Dek, matematika bukan hanya belajar rumus atau menghitung sudut ruang Tapi membiasakan kamu berpikir logis dan kritis Kalau belum menang undian jangan iri Ayo main ke danau sebelah kasih makan angsa Kakak bilang belajar berhitung itu melatih sisi otak kiri Kamu akan menjadi pemikir rasional dan analitis yang akan berguna hingga dewasa Dari pantun tersebut, diceritakan seorang siswa yang akan menghadapi pelajaran matematika di siang hari. Walau merasa mengantuk, dirinya memotivasi diri dengan nasihat dari kakaknya. Kini dirinya tidak lagi memandang matematika sebelah mata. Sebenarnya ilmu ini mengasah keterampilan otak untuk memecahkan berbagai masalah dengan logis dan tanggap. Baca Juga Pantun Minang 4. Pantun Matematika tentang Kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang dicapai dalam hitungan hari. Semuanya memerlukan perjalanan panjang dan peran dari banyak pihak. Pantun yang berkaitan dengan matematika berikut akan mengingatkan seputar kemerdekaan agar tidak mengingat perayaannya saja namun juga makna di baliknya Belajar matematika dengan mudah bukan lagi sekedar angan Segera ambil ponsel pintar dan unduh aplikasinya Merdekanya Indonesia butuh perjuangan Tapi yang terdengar hanya lantunan lagu “Hari Merdeka” Punya ponsel pintar maka gunakanlah kepintarannya Biar jadi wadah belajar matematika dengan lebih seru dan terarah Jangan hanya ingat tujuh belas delapan empat lima Namun juga perjuangannya yang penuh keringat bahkan darah Tengah malam inginnya tenggelam dalam lamunan Begitu lega sehabis menyelesaikan soal matematika hingga terbawa mimpi Sebagai anak muda sudahkah punya peran? Tak perlu muluk-muluk bisa mulai dari lingkungan terdekat dan dirimu sendiri Seperti pantun di atas, matematika dapat dibuat menjadi berbagai topik. Berawal dari pengingat seputar mudahnya belajar matematika, diiringi dengan menghimbau banyak orang agar tidak mengingat hari kemerdekaannya saja. Melainkan juga bagaimana perjuangan para pahlawan yang dapat diaplikasikan ke masa kini dengan terus mengembangkan diri. 5. Pantun Matematika Geometri Geometri merupakan materi yang tidak pernah luput dari pelajaran matematika di sekolah. ilmu ini berhubungan dengan bentuk, ukuran, sifat ruang, dan sebagainya. Dalam puisi berikut akan disinggung mengenai geometri yang sebenarnya berperan banyak dalam kehidupan Malam sebelum tidur jangan lupa cuci muka Biar segera sembuh jerawatnya Siapa tahu cabang tertua dalam ilmu matematika? Tahu tidak? Geometri jawabannya Sehabis makan mohon sampah dibuang Itu baru namanya manusia berpendidikan dan mandiri Pernah belajar menghitung ruang persegi, lingkaran, tabung? Semuanya berkaitan dengan geometri, bahkan botol minum yang kamu pegang ini Tak betah berada di pesta begitu inginnya pulang ke rumah Menikmati waktu terbaik bersama kucing dan diri sendiri Kata bunda ia dulu sangat suka geometri sewaktu sekolah Takjub dengan banyaknya bentuk yang hadir di semesta berkat geometri Seperti yang digambarkan dalam pantun, geometri termasuk cabang ilmu tertua yang memiliki peran besar dalam dunia matematika. Manfaatnya merambah hingga kehidupan nyata, mulai yang sederhana hingga kompleks. Bayangkan, tanpa ilmu geometri mungkin manusia tidak dapat memperkirakan ruang untuk menampung air yang tepat. Baca Juga Pantun Minta Maaf 6. Pantun Matematika Jomblo Jomblo merupakan sesuatu yang seringkali digunakan untuk bahan bercanda. Banyak yang mengaitkan seseorang yang lajang dengan kesepian, tidak laku, dan sebagainya. Sebenarnya tidak demikian, karena terdapat sisi positif yang dimiliki oleh kaum lajang. Seperti yang terlihat pada pantun ini Kakek di seberang mengucap halo Kuhampiri dan kuajak mengobrol rupanya dulu ahli matematika Tak perlu malu menjomblo Malu itu kalau tak bisa menghargai orang lain sedang bicara Pagi sejuk paling enak keliling kompleks sambil lari Selanjutnya barulah selonjorkan kaki sambil berterimakasih pada diri Yang penting berfokus pada pengembangan diri Barulah jodoh akan menghampiri Matematika dulunya terasa menyebalkan dan membuat hati gerah Setelah lulus ternyata sedikit kangen dengan rutinitas itu Hadapi mereka yang banyak bertanya tak perlu marah Tenang saja karena masih banyak urusan lain yang membutuhkan perhatianmu Setelah membaca pantun tersebut, diharapkan pembaca lebih bijak dalam melihat seseorang yang berstatus lajang. Setiap orang memiliki pilihan dan prioritasnya sendiri. Agar dapat menjalin relasi sehat dengan pasangan, tentunya perlu memperhatikan kesejahteraan diri terlebih dahulu. Untuk itu lebih baik bersikap tenang dan tidak terlalu mengambil pusing. 7. Pantun Matematika tentang Matriks Matriks merupakan bagian dari ilmu matematika yang cukup dihindari karena tingkat kesulitannya. Susunan matriks berupa baris serta kolom berisi sekumpulan bilangan yang berada dalam sebuah tanda kurung. Berbicara soal matriks, tergambar pesan lain yang ingin disampaikan dalam pantun ini Lebaran segera tiba bersiap menjamu tamu Sajikan suguhan yang sehat jangan biasakan gula dan gorengan saja Matriks dan vektor bertemu Mengaku ahli matematika sudahkah kenal mereka? Jalan berkeliling kompleks ingin beri kesempatan para kucing untuk hidup Beri makanan tempat tinggal dan perlakuan yang layak Kerumitan matriks rupanya hampir sama dengan tantangan hidup Dikenali, diproses, lalu diselesaikan bukannya justru ditolak Melalui pantun di atas, matriks digambarkan sebagai hal yang cukup menantang. Tantangan inilah yang bukannya dihindari, namun lebih baik dikenali hingga bisa diselesaikan. Sama halnya dengan kehidupan yang tentunya memiliki kesulitan untuk dihadapi, tidak mungkin selalu diliputi dengan kemudahan. Penutup Itulah pembahasan serta contoh tentang pantun matematika sebagai bahan referensi. Sangat disayangkan apabila pantun tidak dilestarikan, karena keunikan serta tidak terbatasnya topik untuk dijadikan pantun. Dari pantun bertema matematika saja misalnya, siapapun bisa membuat pantun yang menggambarkan persepsinya masing-masing akan pelajaran wajib ini. Pantun merupakan seni yang tidak lekang oleh waktu, bahkan seringkali digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Sebenarnya tidak hanya itu, karena pantun memiliki sederet fungsi yang sayang dilewatkan. Sebut saja promosi produk atau jasa, mengasah otak agar tidak mudah lupa, hingga bercanda seputar teman, pelajaran matematika, hingga nasihat yang menenangkan hati. Pantun Matematika
Matematika IPA; Kelas 1; Kelas 2; Kelas 3; Kelas 4; Kelas 5; Kelas 6; PERANGKAT. Promes; Galeri Foto; Home » karya siswa » 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 puisi tentang guru karya siswa: GURUKU A.E. Ananda Sulistya Engkaulah pelitaku Engkau yang mengajariku membaca, menulis, dan menghitung hingga
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. GEOMETRI MANUSIAManusia seperti geometriLingkaran, trapesium, persegi, Berbagai perangai Dalam berbagai situasiKadang kita merefleksi diriMemperbaiki dari masa lampauTerkadang kita bertranslasi Mengembalikan maksud pada sumbuKadang pula hidup mempermainkanMerotasi rencana se-sembarang segitigaKadang di atasLebih banyak di bawahMemang hidup sungguh lucuManusia seperti geometriRINDUKU TAK BERHINGGARinduku bagaikan bilangan imajinerKau selalu ada dipikiranTetapi susah untuk dijelaskanMaupun dibayangkanMeski rinduku hanya sebatas bilangan piMeski bagimu kecilTetapi rinduku tak terhinggaMeski dicari sampai ujung duniaApakah aku adalah x yang selalu engkau cari ?Apakah aku harus menjadi PR kalkulus mu ?Agar berada pada pikiranmuApakah aku bagimu ?RUMIT DAN TIADA AKHIR RASANYAJika hidup dapat seindah sifat komutatifSungguh bisa aku bertukar nasibDengan suku bervariabel besarAgar dapat merasa seksama antara sedih dan bahagiaNamun, selama kurasaHidupku lebih mirip logaritmaRumit dan tiada akhir rasanyaJadu basis atau numerus sama sajaTapi sekali aku berpikir lagiUntuk apa aku mendamba hidup seindah rumus trigonometriJika Tuhanku Maha MengasihiYang kiasan Matematika akan sulit jadi penggantiMATEMATIKA ...Matematika itu kayak deketin si diaBanyak cobaannyaHarus bertahapJuga harus sabarMatematika...Banyak rumus dan angkaKadang susah kadang mudahTergantung kita memahaminyaMatematika...Bisa buatku gundah dan juga senangGundah bila tak menemukan jawaban yang tepatSenang bila menemukan jawaban yang pasMatematika...Bagaimanapun juga kau tetap menjadi favoritkuKau selalu menemani hari-harikuBaik susah maupun senangMatematika...Kusayang kamu BAGAI NOL DIBAGI NOLWahai pujaan hatiAku mencintaimu selaluBagai garis y=xYang perlahan terus naikWahai pujaan hatiPerasaanku tak bisa kuutarakanBagai nol dibagi nolYang tak terdefinisikanNamun engkau hanyalah sebatas -3Yang imajiner dan khayalDan tak bisa kugenggamSerta berada di SEPERTI INFINITYLayaknya x dan yInginku hanya selalu bersamamuSaling berbagi rasaHingga senangnya seperti infinityMungkin bagimu aku seperti bilangan berpangkat nolBiasa tidak istimewa tak berhargaTak ubahnya seperti kurva tertutupTak pernah sempurna di matamuAku tak mengerti...Kenapa vektor hatiku masih terarah untukmu?Mengapa dimensi ruang pikiranku masih terisi namamu?Mengapa proyeksi senyumanmu tak pernah hilang dari ingatankuBaurBaurAku dijerat garis mutlakAku kalah oleh perasaan telakTerperangkap dalam hipotesaMendorongku jatuh ke dalam palungKita bagaikan inverssSaling berlawanan saling berkebalikanBersama perasaan abstrakAku dirundung jengahSeperti dua garis lurusYang tak akan bertemu barang setitikSudahlah, aku lelah dengan bermacam teoremaMungkin memang kita tidak ditakdirkan DAN MATEMATIKAPerjalanan waktu bagaikan stasionerBernilai maksimum ketika dibutuhkanDan bernilai minimum saat diabaikanItulah waktuSeringkali waktu berlariKencang seperti kuda dengan kecepatan tak hinggaTerkadang waktu merangkakSeperti bayi riang yang merangkakWaktu berlari cepatKetika tak ada pemikiranBerapa peluang waktu itu kan berhentiWaktu akan merangakKetika adanya limit waktuWaktu cepat waktu lambatSemua itu nolSemua itu fx dan fx = 17Semua itu sin 180 derajatSemua hanyalah kosongWaktu penentu segalanyaTak ada umur jika waktu tak berjalanTak ada sejarah jika waktu tak merangkakFaktorkanlah waktu sesuai kebutuhanSesungguhnya waktu bernilai maksimumSeperti saya yang baru membuat puisi ini karena rodi genHIDUP ITU HIMPUNAN AMALHidup itu ibarat skala pada petaYang membandingkan antara dunia dan akhirat kitaBerjalanlah sesuai dengan petunjukNyaSemua pilihan aka nada pertanggungjawabannyaPernahkah kita berfikir bahwaSetiap sudut kehidupan kita bernilai ibadah?Kerena kurva kehidupan ini kita yang bebas menentukanDi kuadran manakah kita mau berada?Tegakkan garis kebenaran dalam diriBuat irisan dan himpunan amal sebanyak-banyaknyaKarena seberapa pun konstanta yang adaSemoga tetap membuat amal kita menjadi investasi di hari kemudian nantiDIRIKU PILUAku berlari melingkar sejauh mata memandangMembentuk sudut 45 derajatMenghitung setiap gerakan dalam detikMemaknai langkah seperti membaca aljabarLelahku singgah, peluhku beterbanganTeringat desimal yg kehilanganKu renungkan segala keluh kesahkuAgar tidak sampai memiliki pangkatMalam hari, aku menghitung kejoraMenerka pytagoras seorang diriBerselimut semilir anginBerembus menghangatkan tubuhKITA BUKAN SEGITIGAPerasaanku padamu, bagai limit fungsiBerarti namun tak terdefinisiCintaku seluas lingkaranNamun sedikitpun tak tersampaikanKita bukan segitigaYang memiliki sama rasaNamun, sungguh berartiDirimu dalam hidup iniWarna merah hanya kudapati dalam nilai raporkuTidak dalam rona pipimuBetapa rumit logaritma untukkuNamun kutau, lebih rumit kisah cintaku padamuFLIVEHidup itu hanya sejumlah sin 90Tak seperti ctrl+Z yang bisa dilakukan berkali-kaliHiduplah bagai angka 1 yang selalu adaMenjadi faktor bagi bilangan lainnyaPenuhkan hidupmu bagai kertas buramYang kau gunakan tanpa takut salah tulisJangan biarkan semuanya berakhir tak terdefinisiNilai mutlak lah yang kau kejarTapi doronglah selalu kehidupanmuBahkan hingga mencapai tan 90Namun juga pararelkan setiap faktornyaAgar jangan sampai semuanya bertabrakanBagai TM, yang takkan ditemukan kebenarannyaBuat semuanya sederhana, tak merepotkanKarena dikalkulasikan pun, hasilnya samaJangan pikir terlalu berat kenyataan hidupmuItu tak seberat soal tantangan ukbm smalaMATEMATIKA BUKAN MORALHidup bagai menelusuri grafikBerbagai macam bentukPersamaan dan Dimensi turut ikutBersama mencapai tujuan yang ada Matematika bukan moral Hanya acara dan aturan Bukan sumbu acuan dasar yang patut Entah siapa yang akan memakainya?Waktu berjalanTeringat suatu cara penyesalanDiakhir dengan fungsi objektifKemenangan fisik kegagalan jiwa Bagaimana seterusnya? Kehancuran sebagai pembilang 0 Tak terdefinisikan namun jelas Sebagai garis yang terputus di akhirMATEMATIKA KEHIDUPANHidup ini bagaikan sebuah lingkaranTidak memiliki sudut dan akan selalu berputarTerkadang kita akan merasa berada diatasdan terkadang pula kita akan merasa dibawahibarat bilangan 1 0yang memiliki nilai yg terdefinisjika kita melakukan segala sesuatu dengan ikhlasmaka sesuatu yg kita peroleh akan menjadi tidak terbatastetapi jika kita berbuat salah dalam kehidupan inikita akan merasakan minus dalam menjalani hidupkita harus terus bisa memperbaiki diri kitaagar kehidupan yang kita jalani menjadi pluskita harus selalu berusaha memperoleh yg terbaikibarat bilangan 1-10, kita harus selalu memperoleh 10tetapi meskipun kita sudah memperoleh 10kita tidak boleh sombong, karena bilangan itu tidak memiliki batasmemang hidup kita ini sudah seperti matematikajika terjadi kesalahan sedikit maka semuanya akan salahsemua itu kembali lagi kepada kitabagaimana kita ingin menjalani kehidupan iniHASIL HITUNGKita adalah sum dari setiap hal dan setiap dari yang kita temui dan yang akan kita adalah hasil substraksi dari dari lingkungan, orang, dan ide di sekitar adalah hasil Integer dari tambah dan terbagi oleh pertanyaan dalam oleh tubuh dan, dan bukti adalah perkalian dari keberanian dan rasa kalkulus dan Algebra kini dan adalah trigonometri dari sudut dalam kuadran satu, dimana semua hal bernilai hal yang ada di dalam maupun di luar kita, yang menjalankan menuju hal yang meberi kita maupun kebelakang, berapapun adalah hasil dari hitungan, kita DAN AKHIRAku tak pernah tau harus memulai ini darimanaTak pernah tau pula harus mengakhiri ini bagaimanaSama halnya dengan perasaan iniSeperti persamaan garis lurus yang tak mengenal kata akhirMemang benar tidak pernah ada kata kitaYang ada hanya aku yang menanti dengan penuh harapSama seperti tan 90Perasaan mu memang tak terdefinisikanSedang aku menanti tanpa alasanKalau dipikir pikir lagiMungkin benar kita tak bertakdirSama seperti persamaan nilai mutlakYang selalu menghadap arah yang berbedaJadi telah kuputuskanTuk menutup mata dan berharap kamu bahagiaSama halnya dengan persamaan dengan gradien yang samaKita memang pernah bertemu tapi tidak ditakdirkan untuk bersamaCLEARLY UNDEFINEDHidup, Lingkaran KehidupanSuatu wujud berawal namun tak berakhirBerjalan di tiap sisinya yang bahkan tak tahu sampai manaMembentuk perjalanan infinitifLayaknya semua bilangan yang dibagi nolJuga hasil dari tan90o telah menjawabSemua kembali lagi pada bentuk lingkaran ituApakah semua memang sudah ditakdirkan seperti ini?Layaknya himpunan yang tak terhinggaJuga hasil dari -1 telah menjawabSemua juga tidak jelas banyaknyaSemua yang tak terdefinisi ini bukankah membuat resah?Jawaban kembali pada diri sendiriLangkah yang kita ambil pada roda dunia iniPercayalah akan kepastian masa depanTuhan selalu menyertai langkah kitaAKU, KAMU, DAN TRIGONOMETRIMalam ini....Tepat satu tahun yang laluKala hujan dan sinar bulan menemaniKau dan aku saling mengutarakan rasa ituSebuah pesan singkat menjadi awal rasa itu tumbuhKuingat betul pesan pertama yang aku kirimYa...materi TrigonometriNamun kala itu kuharap engkau tak seperti TrigonometriYang selalu rumit dan kadang demi hari kita lalui bersamaSuka dan duka menjadi pemanis kisah kitaHingga tak terasa senja di ujung tahun telah datangPertanda jalan perpisahan itu datang. Kini.....Hanya jarak dan waktu yang memisahkan kitaMimpi kita untuk menjadi sin 90 telah sirnaNamun, jangan pernah tinggalkan rasaKarena rasa ini akan selalu bernilai tan 90Trigonometri tak serumit yang kukiraSejak kamu mengisi relung yang sunyiSin cos tan seerti kisah iniSelalu bersama walau tak harus SERUMIT CINTAKUPenuh liku Kau bak bilangan positifMengajari hubungan dalam mempercayai seseorangAgar tak jatuh ke rumus yang salahSelama bersama tak ada diskriminan diantara kitaKau adalah sumber inspirasikuMeski berjauhan selalu ada peluang tuk bersamaAku takut akan ada eliminasi diantara kitaKarena tanpamu aku seperti himpunan kosongMemang cintaku tak sebulat lingkaranTak semudah perkalian maupun pembagianTak serapi bentuk barisan bilanganSehingga tak ada peluang untuk mengukur imanCintaku tak setinggi bentuk pangkatApalagi sampai puncak fungsi kuadratNamun aku akan bertekad cintakuAkan ku program linearkanKusadariJalanku kadang rumit bak fungsi limitKadang curam seperti integraltak selurus garis vektorPenuh onak duri seperti trigonometriNamun kuyakiniDirimu akan mensubtitusi cintamuDi suimbu simetri hatikuLEMBARAN USANG Kita adalah sisa dari serpihan hari yang sudah matiSaling mencari celahMelalui baris deret yang cocok untuk menutup kisah piluTerus menerus ditulis dalam lembaran usangDalam variabel yang telah ditakdirkanKita adalah kehancuran cerita romansaCerita yang dikarang dengan segala rumus algoritma hingga logaritmaYang tiada bermaknaYang ditulis indah di bawah cahaya redup rembulanKita selalu lenyap oleh barisan angkaYang tidak tahu kapan akan berakhirTerombang - ambing di atas lautan notasi - notasi dan variabelYang tak bertuanHIDUP TIDAK SELALU INDAH HidupTidak selalu indah, layaknya nilai mutlakYang selalu positifTidak pernah negatifHidup,terasa sangat beratPenuh lika-liku layaknya matematikaBerat, pusing, dan membingungkan hanya untuk mencari huruf xNamunManusia itu ada dua, yakni positif dan negatifIa bisa memilih antara ingin bangkit atau tidakItu semua tergantung dirinyaMereka yang berusahaPeluang berhasilnya tinggiMereka yang tidakSudah pasti gagalKUTULISKAN CINTAKU DALAM MATEMATIKAKUKeindahanmuTerlukis indah dalam skema hatikuKesetiaanmuTak kan pernah terhapuskan oleh titik stasionerNamunCintaku tak dapat terungkapkanDengan nilai ekstremTetapiCintaku seperti stasioner,Yang dapat diungkapkan dengan teoremaKu ingin melukiskan lingkaran dalam hatimuAgar kau tahu, luasnya cintaku padamuDan cintamu tak akan pernahTersubstitusikan oleh ruang dan waktuKarena cintaku dan cintamuAkan selalu menyatu dalam kalbu ku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Lihat Fiksiana SelengkapnyaTagArchives: puisi matematika. Misteri Surat Ancaman Guru Matematika. Author: Makanya, begitu ada salah seorang profesi guru yang entah salah entah benar, beberapa lapisan masyarakat yang dulu waktu kecil mungkin ada dendam pribadi dengan gurunya, atau bercita-cita jadi guru tapi kandas di tengah jalan, atau mungkin pernah ditolak cintanyaKarenamuaku menjadi sangat menyukai pelajaran matematika ini. Guruku kau adalah orang yang sangat cerdas dan baik. Dengan demikian Anda bisa menjadi lebih lega setelah memberikan puisi untuk sang guru. Anda bisa memberikannya pada saat hari guru atau saat ulang tahun guru tersebut. Jika memungkinkan Anda juga bisa memberikan puisi tersebut Apabilakamu tak pandai dalam menulis rangkaian kata demi kata untuk membuat puisi, kamu bisa mencari beberapa referensi. Contoh puisi yang menyentuh hati untuk guru: Baca Juga: 20 Tahun Berlalu, Harry Potter akan Kembali Mengobati Karinduan Penggemarnya Lewat Film Terbaru Mereka Tahun D. 1. Guruku. Awal ku masuk kelas. Kaku, bingung, dan takut. . 443 304 349 310 79 289 341 66